Saturday, February 28, 2009

PULANG DARI DATARAN MERDEKA


pulang dari dataran merdeka
ke mahligai putrajaya
sepasukan doktor memeriksa
denyut nadinya
lalu menginjek beberapa dos
ke dalam saluran darah.

kelesuan segera hilang
keghairahan datang bertandang
lalu diseret kaki ke kamar sepi
di mana sang isteri sedia menanti
berselubung wig silih berganti.

setelah melepaskan segala busana
sang suami berbisik mesra:
"merdeka, merdeka, merdeka"
lalu menyahut sang isteri:
"sadomi, sadomi, sadomi".

MASJID TERAPUNG


meski laut bergelombang
kau tidak bergoyang,
ah, rupanya kau punya tiang
kukuh mencengkam dasar mengabang

sisa-sisa nafas pembakaran jambatan



setelah tertewas dalam sidang
baki nafasnya yang masih tersisa
adalah episod memikul malu,
lalu atas rasa bistari
dia ingin terus hidup
di atas malu orang lain
tanpa disedari
dia sebenarnya sedang ditertawa
oleh jelata
seluruh negara.

POLITIK ITU INDAH....


keindahan ada di mana-mana
bukan hanya di taman bunga
atau di angin sepoi bahasa.

yang indah itu kebenaran
yang jelek itu kezaliman.

yang ingin kita julang
hanya kebenaran
yang ingin kita tentang
hanya kezaliman.

andai politik bisa menuju kebenaran
politiklah yang kita tatang
kerana di situ ada keindahan.

dialog perpaduan




tidaklah terlalu sukar berbincang dengan ketua lanun lantaran kita sudah tahu tabiat dan hobinya.
hobinya masih seperti dahulu
memfitnah, menghina, menipu membunuh, memeras, merampasmeliwat, berpura, bersandiwara.
usah dia diajak berbincangtentang hari pembalasan kerana baginya tiada neraka dan katanya, dia pernah temui syurga di pangkal paha gadis jelita

TAHUN KE 3


Ini adalah tahun ketiga kita bersama...Menanti berlabuhnya asa di satu biduk cinta terindah....Terombang ambing di tengah lautan luas nan ganas....Berteman satu dayung dan satu tekad
Untungnya…Perahu ini tetap kokoh seperti mula...Meski ombak tak henti menerjang...Meski pasang sering menenggelamkan harapan...Engkau tetap percaya, engkau tetap mengerti...Engkau tetap menanti...Tak ingin kembali, tak ingin berhenti...Engkau terus ingin bersamaku hingga ke tepi...Di pelabuhan terindah...Bersama cinta dan rindu yang kita punya...Tanpa memandang apa, siapa, tapi bagaimana
Ini adalah tahun ketiga kita bersama....Penantian tanpa letih, kesabaran diuji...Di saat satu persatu cinta dua insan biasanya t’lah mati...Engkau tetap disini, tak sedikitpun isyaratkan letih
Percayalah…Ketulusanmu takkan pernah terganti...Keyakinan dan harapanmu kan terwujud abadi....Sebab kita berjanji bukan sekedar bermimpi

AKU..DIA..DAN CINTAKU...